Minggu, 21 Februari 2010

Perilaku kecil berdampak besar

Perilaku kecil berdampak besar

Tanpa disadari, tangan adalah media perantara aktif untuk penularan kuman-kuman penyakit. Ketika bersentuhan dengan benda, bersalaman, atau memegang sesutau, di saat itulah perpindahan kuman terjadi. Jika ini dianggap sepele, kesehatan tubuh pun bisa terganggu.
Fakta menyebutkan, sebanyak 3,5 juta anak di seluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun setiap tahunnya dikarenakan penyakit diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Demikian pula di Indonesia, berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, kematian balita dan anak-anak Indonesia terbesar adalah akibat diare dan ISPA. Menurut penellitian, perilaku kecil seperti mencuci tangan dengan sabun dapat berdampak besar mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen.
Menurut situs klikdokter, selain membantu mengurangi kejadian penyakit diare dan ISPA, perilaku mencuci tangan dengan sabun dapat membantu mengurangi penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan infeksi cacing yang dikenal dengan cacingan, khususnya ascariasis dan trichuriasis. Selain itu, juga dapat membantu menghentikan penyebaran kuman influenza sehingga dapat mencegah infeksi SARS, influenza, avian flu hingga flu A H1N1.
Besinggungan dengan kuman memang sulit dihindari. Sifatnya yang kasat mata, membuatnya aman tersembunyi ketika kita memegang uang, berpergian, atau saat menggunakan toilet. Namun, bila membiasakan diri untuk selalu cuci tangan pakai sabun, beragam penyakit yang mungkin ditimbulkan bisa ditekan.



Penyebaran kuman penyakit
Yang kerap terjadi, kita menyadari tangan mengandung kuman hanya ketika tangan terlihat kotor. Padahal kenyataannnya tiadak demikian. Dan, kuman tak hanya ada di tempat public, tetapi juga dalam rumah.
Departemen kKesehatan bahkan menginformasikan bahwa kuman dan virus umumnya dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh lewat makanan dan minuman, lliang hidung saat membersihkan kotoran hidung, menggigit jari, dan menyuap makanan tanpa sendok.
Kuman penyakit pun dapat berasal dari pakaian, sepatu, sandal, yang kita pakai setelah berpergian ke luar rumah. Terlebih bila baru kembali dari tempat-tempat umum, pasar, rumah sakit, mal, kendaraan umum. Maka, membersihkan diri setelah berpergian sangat mutlak dilakukan, mulai dari ujung jemari tangan, seluruh bagian tubuh, hingga rambut.

Cuci tangan yang tepat
Dimulai dari diri sendiri, diterapkan dalam keluarga sedari dini, dan akhirnya dapat meraih kesadaran bersama di tingkat masyarakat. Demikianlah selayaknya budaya mencuci tangan. Cara mencuci tangan pun harus tepat, sebiknya dengan sabun di bawah air mengalir sekitar 15 detik, kemudian keringkan dengan handuk atau tisu.
Apabila memakai cairan pencuci tangan, hendaknya digosokkan ke seluruh permukaan tangan dan sela-sela jari, dan biarkan hingga kering.

Reference : Kompas,13 Januari 2010

0 komentar:

Posting Komentar