Sabtu, 22 Mei 2010

Kanker Serviks


Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kanker servicks ini ?

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim atau sering juga disebut mulut rahim, yakni suatu daerah yang menghubungkan rahim (uterus) dengan vagina. Kanker ini adalah jenis kanker yang biasanya tumbuh lambat pada wanita dan mempengaruhi mulut rahim, bagian yang menyambungkan antara rahim dan vagina. Kanker ini sifatnya tidak diturunkan melainkan dipengaruhi oleh aktivitas seksual.

Berdasarkan penelitian-penelitian tentang kanker leher rahim, dipastikan bahwa faktor risiko tinggi diketahui adalah wanita yang melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan, berhubungan seks pertama kali pada usia muda dan memiliki sejarah merokok.
Menurut dr.Nugroho Kampono, Sp.OG (K), staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (human papilloma virus). Dimana virus HPV ini dapat ditularkan melalui kontak dengan daerah genital, baik melalui hubungan seksual, atau dengan sentuhan oral, atau tangan, atau penularan dari ibu ke bayi yang dilahirkan.

Ahli international tentang penelitian atas kanker . Badan Kesehatan Dunia (who) menyatakan bahwa zat dioxin dapat menyebabkan kanker.Dioxin adalah sebuah senyawa hasil dari proses bleaching(pemutihan) yang digunakan pada pabrik kertas termasuk pembalut wanita, tissue,sanitarypad dan diaper pembalutt anak anak.Wanita usia muda beresiko tinggi terkena kanker servick/ kanker mulut rahim.12 sampai18 persen kesehatan kemandulan endometriosis yang sangat terhubung dengan kanker mulut rahim.Tanda tandanya adalah nyeri haid tak tertahankan dan putaran haid tak lancar dan disertai perut kembung.Namun ada kalanya gejala itu tak satupun yang muncul.Dua pilihan untuk menghindari terkena kanker mulut rahim/servick adalahmemakai kain berbahan kapas seperti wanita jaman dulu(murah dan dapat digunakan berulang ulang yaitu dengan dicuci dikeringkan dan disetrika supaya higienis. Cara selanjutnya adalah memakai pembalut berbahan kapas.

Gejala-gejala awal yang dapat dideteksi adalah pendarahan yang tidak normal, seperti pendarahan sesudah melakukan hubungan intim, pendarahan saat haid, atau pendarahan sesudah menopause. Gejala lain yang juga dapat diwaspadai adalah adanya kelainan pada vagina ( seperti keluarnya cairan berwarna kekuningan dan berbau ), atau gejala-gejala sakit/nyeri pada pinggul, sakit/nyeri pada kaki. Kadang penderita akan merasakan nyeri dan mengalami gangguan buang air kecil dan buang air besar.

Karena umumnya kebanyakan wanita tidak menunjukan gejala. Maka banyak diantara mereka yang tidak menyadari, kalau mereka telah menderita kanker. Itulah yang menjadi penyebab mengapa penderita kanker servicks datang ke dokter sudah dalam taraf stadium lanjut.

"Tapi tidak semua perdarahan di vagina juga disebabkan oleh kanker leher rahim, penyebabnya bisa juga karena infeksi, hormon yang tidak seimbang, atau gangguan haid. Namun ada baiknya setiap perdarahan di luar masa haid harus diperiksakan ke dokter, agar kita mengetahui dengan pasti apakah kita mengidap kanker servicks atau tidak," papar Nugroho.

Penyebab dari kanker sevicks sendiri, hingga saat ini menurut pernyataan yang dikeluarkan dari WHO, 99 persen berhubungan erat dengan HPV (Human Papilloma Virus). Dari 120 tipe HPV yang telah diketahui, 30-40 diantaranya menyerang anogenital (area kelamin termasuk kulit penis, mulut vagina dan anus).

"Ada banyak tipe-tipe HPV, yang termasuk dalam tipe rendah yakni HPV 6 dan 11 tidak menyebabkan kanker, hanya menyebabkan kutil di sekitar kemaluan, sedangkan tipe tinggi, HPV 16 dan 18 menyebabkan kanker serviks," katanya kepada Rileks.com dalam media edukasi khusus wartawan kesehatan bertema Kanker Servicks dan Penyakit yang Berhubungan dengan HPV, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Selain pada perempuan, virus HPV juga bisa terdapat pada laki-laki meski angka kejadiannya rendah. "Virus ini lebih sering didapati pada organ genital perempuan, karena virus ini mudah tumbuh pada suasana lembab," tambah Nugroho. Meski terinfeksi HPV, secara klinis tidak ada kelainan yang terlihat pada laki-laki, namun pada stadium lanjut akan muncul kutil kelamin (genital warts) atau jengger ayam pada penis.

Apakah penyakit ini tidak bisa dicegah atau diobati ?

Dapat Dicegah dengan Vaksinasi

Dari berbagai penyakit kanker yang mengancam hidup perempuan, kanker leher rahim (serviks) merupakan satu-satunya kanker yang sudah diketahui penyebabnya dan bisa dicegah penularannya. Karenanya lindungi diri Anda dengan melakukan vaksinasi sebelum terlambat, kata Nugroho.

Pada dasarnya tubuh kita memiliki sistem kekebalan alami untuk membersihkan virus-virus yang masuk. "80 persen virus HPV akan dibersihkan oleh sistem imun kita, namun 20 persen ada kemungkinan menjadi infeksi persisten (menetap) dan beresiko menjadi kanker serviks," ungkap dokter yang sudah 35 tahun berdedikasi di bidang reproduksi wanita ini. Karena itu ia menyarankan pentingnya pencegahan dini.

Berbagai pencegahan kanker serviks, yang bisa dilakukan misalnya melakukan edukasi mengenai kesehatan organ reproduksi pada remaja, menggunakan kondom sebelum berhubungan atau bersikap setia pada satu pasangan, serta melakukan vaksinasi yang kini sudah tersedia di Indonesia.

Di berbagai negara, pemberian vaksinasi HPV sudah mulai dilakukan pada remaja perempuan berusia mulai dari 12 tahun. Di Indonesia, vaksin ini sudah bisa dilakukan mulai dari kelompok usia 18 tahun. Vaksinasi dilakukan selama tiga kali, penyuntikan kedua berselang dua bulan sejak vaksin pertama disuntikkan, dan vaksinasi ketiga disuntikkan pada bulan keenam.

Salah satu vaksin HPV yang sudah mendapat pengakuan di 84 negara adalah Vaksin Quadrivalent HPV. Selain memiliki sertifikat halal dari IFANCA, vaksin ini dapat membantu mencegah kanker servicks serta penyakit penyerta lainnya seperti displasia servicks dan genital wart.

Menurut Nugroho, pemberian vaksin sangat penting dilakukan pada remaja karena pada usia ini leher rahim sedang dalam proses pematangan sehingga terjadi perubahan sel. Jika ada virus HPV yang masuk, maka dapat berkembang menjadi menjadi sel yang abnormal dan ganas.

Selain mencegah kanker serviks, vaksin HPV juga terbukti mencegah timbulnya kutil pada area genital. Sayangnya, tidak semua orang akan mampu mencegah dirinya terkena kanker servick. Berhubung harga vaksin HPV masih tergolong mahal, yakni berkisar Rp 900.000 - Rp. 1.000.000 untuk satu kali suntik.

"Walau sudah divaksin, bukan berarti bebas dari kanker servicks, ada baiknya untuk tetap selalu melakukan deteksi dini. Caranya rutin melakukan pap smear," imbuh Nugroho. (lily)



http://www.rileks.com/lifestyle/trendz/women/4135-cegah-kanker-leher-rahim-dengan-vaksinasi.html

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/investigative-medicine/1978367-pembalut-wanita-salah-satu-penyebab/

0 komentar:

Posting Komentar